Cerita perempuan Samaria (Yoh 4: 1-42) sudah sering kita dengar bahkan hafal. Cerita perempuan Samaria ini kaya dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Yesus. Salah satu nilai yang dapat ditangkap, yang tidak kalah pentingnya dengan nilai-nilai lain yang terkandung di dalamnya adalah Tuhan Yesus sangat tahu mengenai masa lalu perempuan Samaria itu tapi Ia tidak pernah mempermasalahkannya (Yoh 4: 16-19, 39) dan membuat perempuan Samaria bahkan banyak orang samaria mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dunia (ayat 19, 42).
Marilah kita menjadikan Yesus sebagai teladan, dengan tidak memandang atau mempermasalahkan masa lalu seseorang. Semua orang, tanpa terkecuali, mempunyai masa lalu.
Kalau kita termasuk orang yang selalu mempermasalahkan masa lalu seseorang, marilah datang padaNya, minta ampun padaNya. Iblis sering memakai masa lalu seseorang (A) untuk membuat orang tersebut tidak bertumbuh dan membuat orang yang lain (B) sll menjadi batu sandungan dan menghakimi.
Janganlah kita masuk dalam tipu daya si jahat. Dalam satu kesempatan, Iblis telah meruntuhkan 2 bahkan lebih tentara Tuhan dalam dosa.
(A) akan jatuh dalam dosa pembenaran diri, mengasihani diri sendiri, kepahitan, roh kelemahan, dsbnya. Yang paling mengenaskan adalah keinginan dia untuk bertumbuh dan mengenal Yesus, mungkin akan pupus. Mengapa mungkin? Kalau (A) adalah orang yang kuat, ia malah akan bangkit dan lebih intim pada Tuhan dengan terus melihat dan memikul Salib Tuhan. Kalau (A) orang yang masih belum dewasa rohani, hal di atas yang akan terjadi. (A) akan mendirikan komunitas sel sakit hati dan selalu membenarkan diri.
(B) akan jatuh dalam dosa penghakiman. Ia akan selalu menjadi batu sandungan buat orang yang belum dewasa rohani. Bahkan yang dewasa rohani sekalian (ketika sedang tidak intim dengan Tuhan) bahkan ia mungkin akan mengajak orang-orang lain untuk masuk komunitas sel menghakimi dan munafik.
Daripada kita jatuh dalam tipu daya si jahat, lebih baik yang dewasa rohani dengan lemah lembut membimbing (mentoring) yang belum dewasa rohani. Lakukan semuanya spt untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Karena membimbing yang belum dewasa rohani cukup melelahkan. Dan yang baru bertobat/pulih juga lembutkan hati, minta telinga dan hati seorang murid dari Tuhan.
Jika setiap tentara Tuhan mengerti salah satu taktik Iblis ini, saya yakin kita tidak akan kompromi dengan si jahat. tidak akan ada lagi tentara Tuhan yang jatuh dalam taktik ini. Satu hal lagi yang harus diingat, bagi yang dewasa rohani janganlah sombong karena suatu saat orang yang belum dewasa rohani akan jauh lebih dahsyat dipakai Tuhan. Karena itu dua belah pihak haruslah merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat agar buah-buah Roh Kudus yang terjadi, bukan buah dari kedagingan.
God bless.....
(Dea Felina)
0 komentar:
Posting Komentar